Spring Love part 1

Musim semi tahun ini tak berbeda dari tahun sebelumnya. Aku masih saja sendiri di apartemen yang besar ini. Kedua orang tuaku selalu saja sibuk bekerja di luar negri, jarang sekali pulang. Walau semua yang ku butuhkan selalu tepenuhi, tapi yang sebenarnya sangat ku inginkan hanya perhatian dari mereka. Tiap kali menelphon mereka tak pernah sekalipun menanyakan keadaan ku .
"Ting tong .."
Lamunan ku buyar seketika. Aku langsung berlari untuk membukakan pintu dengan tergesa-gesa. Terlihat seorang namja cakep yang kira-kira sebaya denganku tersenyam manis, tapi aku tak mengenalinya.
"Cari siapa ya?" Tanya ku gugup.
"Aku tetangga sebelahmu yang baru pindah, ini oleh-oleh untukmu." namja itu menyerahkan kotak putih yang tercium bau manis vanili."Itu kue andalan cafe temanku, makanlah bersama keluargamu." Suaranya yang serak menggetarkan hati ku.
"Terimakasih kuenya tapi sayangnya aku hanya tinggal sendiri di sini."
"Oh, maaf aku tak tahu.Kalau begitu sudah dulu ya, sudah terlalu malam. Maaf menganggu." Ketika aku akan menutup pintu, namja itu berbalik "Namaku Lee kikwang, siapa namamu?"
"Hmm.. Fiihyun, Kim Fiihyun."
"Nama yang indah, selamat malam Fiihyun." Ki Kwang mengedipkan sebelah matanya dan segera masuk kedalam rumahnya.
Aku yang dari tadi mematung langsung menutup pintu dan segera berlari ke kamar. "Apa yang barusan itu? Dia mengedipkan matanya padaku! Aaahh,, mimpi apa aku semalam bisa bertemu namja secakep dia? Kenapa aku jadi membicarakan kikwang terus?" Muka ku memerah. "Ada apa dengan ku? Jangan-jangan aku suka dia?" aku tak sadar kalau teriakan ku terdengar oleh orang yang ada diruangan sebelah. Ternyata saat itu kikwang sedang ada di beranda dan mendengarkan semua teriakan ku. Dia tersenyum dan bergumam.
"Sepertinya akan menarik"

==========================================================

"Hooaamm .." Pagi ini mata ku terasa sangat berat, sudah puluhan kali aku menguap. Ini semua gara-gara tadi malam tidak bisa tidur dan terus-terusan memikirkan kikwang. Padahal aku sudah sering berbaur dengan namja-namja klub karate, tapi baru kali ini perasaan itu muncul.
"Masih terlalu pagi, aku ingin jalan-jalan dulu sebelum berangkat sekolah." Kemudian aku membereskan peralatan makan ku dan membuka lemari es. "Yah, susunya tinggal sedikit. Pulang sekolah harus beli disupermarket. Terus, kue yang diberikan kikwang harus ku apakan? Tak mungkin aku menghabiskan semuanya sendiri. Ku bawa saja ke sekolah untuk Taemin dan Key."
Begitu membuka pintu angin musim semi menyambutku hangat. Serbuk-serbuk bunga terbang terbawa angin. Aku melihat pintu rumah kikwang. "Sedang apa dia sekarang? Dia pasti tak tau aku sedang memikirkannya." Aku tersenyum. "babo! apa yang ku katakan barusan? Hahaha.."
Aku berjalan memasuki lift dan menekan tombol 1. Begitu pintu terbuka, dari jauh aku melihat ada namja yang memakai baju training duduk di bangku taman. Dia memejamkan matanya sambil mendengarkan lagu dari ipodnya. Terlalu asik memperhatikannya, aku sampai tak sadar ada tangga di depan ku.
Gubrak!!

"Aduh, sejak kapan ada tangga di sini? Dasar sial!" Aku mengutuki tangga itu.
namja yang tadi duduk di bangku taman menoleh dan menghampiriku sambil tertawa. "Hahaha.. Kau lucu sekali. Butuh bantuan?" Dia masih tertawa.
"Kalau kau berhenti tertawa itu sudah cukup." Kata ku kesal.
namja itu memandangiku. Matanya yang bulat terlihat sangat indah. Dia mengambil sesuatu dari saku bajunya. "Tutup lukamu dengan ini." Dengan sigap dia menempelkan plester di kaki ku. "Lain kali hati-hati lihat jalan di depanmu. Ini akibatnya jika memandangi ku terus saat jalan."Dia terkekeh.
Muka ku merah padam, aku langsung beranjak dari hadapannya. "Terimakasih pelesternya." Setelah mengucapkan itu aku langsung berlari. namja itu hanya tersenyum melihat reaksi ku.
"Cepat juga larinya. Eh, bukannya itu seragam sekolah baru ku?" namja itu berfikir sejenak dan tersenyum lagi. "Akan ku dapatkan dia."


==========================================================

Sejak pagi Taemin dan Key sibuk menyalin PR ku. Setelah selesai tiba-tiba Key angkat bicara.
"Tadi waktu lewat ruang guru, aku melihat ada 3 orang anak pindahan."
"iya aku juga lihat! Mereka semua cakep banget! Apa lagi yang rambutnya di cat merah." kata Taemin kegirangan. 
Oh iya, Taemin dan key adalah sahabat ku sejak kecil. Key yang wajahnya imut sering di kira yeoja tapi sebenarnya dia namja tulen. Lalu Taemin, dia yeoja yang cantik tapi orangnya agak aneh. Walaupun seperti itu merekalah yang selama ini selalu ada untuk ku.
"Taemin, kau selesaikan dulu PR nya, sebentar lagi bel tuh." Aku mengingatkan.
"Jam pertama kan olah raga, jadi santai aja lagi."
"babo! Kelasnya kan nanti mau di pakai untuk ganti baju namja." Kata Key sambil mencubit pipi Taemin.
"Aduh, sakit Key." Taemin memukul bahu key.
"Kenapa kau memukul ku? Aku kan hanya mencubit pipimu." Key protes.
"Tapi tadi kau mencubitnya terlalu keras. Lihat pipi ku jadi merah!"Taemin dan Key mulai adu mulut. Aku yang melihat mereka berdua hanya bisa menghela nafas.
Kriiiiinngggg....
bel berbunyi, taemin yang belum menyelesaikan PR nya menggerutu pada key.
"ah, gara-gara kau mengganggu ku PR nya jadi belum selesai kan!"
"itu kan salahmu sendiri. Kenapa kau menyalahkan ku terus?" kata Key tak mau disalahkan.
"Sudahlah, kalian berdua berisik sekali. Taemin ayo kita keluar, apa kau meu ganti baju bersama namja?" Aku menarik tangan Taemin. Tapi belum sempat keluar dari kelas, sensei Onew wali kelas ku datang bersama murid baru.
"kembali lah ke bangku kalian, hari ini kalian kedatangan murid baru. Silahkan memperkenalkan diri." Kata sensei onew pada anak itu.
"salam kenal nama ku Yang Yoseob, aku berasal dari Busan. Mohon bantuannya." kata yosoeb singkat.
"Perkenalannya cukup sekian sekarang kalian boleh ganti baju. sensei minho sudah menunggu di gedung olah raga." setelah itu sensei Onew meninggalkan kelas.


==========================================================

Di gedung olah raga,,
"Hari ini kita latihan passing, jadi kalian harus berpasangan dua orang. Karena jumlah namja dan yeoja nya ganjil, biar Fiihyun saja yang berpasangan dengan murid pindahan." kata sensei minho seenaknya.
"Kenapa saya yang harus berpasangan dengan murid baru?"
"Karena tenagamu sebanding dengan namja. Mana mungkin Taemin yang ku suruh, diaka takut dengan bola. Lagi pula ketua klub karate tak akan mengeluh hanya karena masalah ini kan?" sensei Minho tersenyum jahil.
"Iya iya.." kata ku enggan.
"Baiklah, untuk pemanasan kalian lari mengelilingi lapangan dua kali. Sesudah itu kembali kesini dan mulai latihan. Priiiiitt.."
Saat berlari ada yang menepuk punggung ku. Begitu aku menoleh ada Yoseob yang sedang tersenyum.
"Namamu Fiihyun ya? maaf aku jadi merepotkan mu."
"ah, tak apa kok. Lagian yang seenaknya sendiri kan sensei Minho. dia memang suka begitu."
"oh ya? hmm, katanya kau ketua klub karate ya? di sekolah ku sebelumnya aku juga ikut klub karate. bole aku daftar jadi anggota?"
"tentu saja boleh! nanti aku ambilkan formulirnya."
taemin yang dari tadi di sebelahku menarik lengan ku.
"hei Yosoeb! Fiihyun itu milik ku, jangan sekali-sekali cari perhatian darinya." aku dan Yosoeb kaget dengan kata-kata taemin barusan.
"apa-apaan kau min? dia kan hanya ingin masuk klub ku. kata-katamu membuatku merinding tau!"
"Aku kan bicara apa adanya."
Yosoeb tertawa mendengarnya.


di tempat lain ..
Kelas II-C

kelas ini ramai terutama para yeoja sejak kedatangan Kikwang. kikwang langsung jadi pusat perhatian dan di kelilingi yeoja-yeoja genit. Dia yang menanggapi dengan senyum sebenarnya merasa terganggu dengan kelakuan mereka. namja di kelas itu juga jadi kesal karena hanya kikwang yang terus diperhatikan.
Kikwang melihat keluar jendela.
"Hari ini Yosoeb olahraha ya? hmm,,bukannya dia yeoja tetangga sebelah?" batin Kikwang.
"kau sedang melihat siapa?" tanya hyunseung teman sebelahnya.
"oh, anak yang berambut pendek itu. sepertinya aku pernah bertemu denganya."
"namanya Fiihyun kelas II-A, dia ketua klub karate. tak tau kenapa setiap orang yang baru kenal jadi tertarik dengannya.mungkin karena dia manis, walaupun tenaganya seperti namja." jelas hyunseung tanpa diminta.
"sepertinya kau juga termasuk salah satunya ya?"
"tidak, aku hanya membaca raut wajahmu saja. memang benarkan kau tertarik padanya?" kikwang tak menyangka akan ditanya seperti itu.
"yaah, mungkin saja.." jawab kikwang

diwaktu yang sama..
kelas II-D

sejak pelajaran dimulai, jonghyun yang duduk didekat jendela terus memperhatikan Fiihyun.Dari raut wajahnya terlihat kalau dia sedang kesal.
"kenapa si Yosoeb dekat-dekat yeoja itu? dia kan mangsaku." gumam jonghyun.